LAPORAN IPA
III
SISTEM
PERNAPASAN PADA MANUSIA
Dosen pengampu : Widowati
Pusporini,
S.Si.,M.Pd.
Disusun
oleh :
Wastini (11
016 028)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUANALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2013
SISTEM
PERNAPASAN PADA MANUSIA
1. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bernapas merupakan salah satu bentuk
pertahanan hidup bagi makhluk hidup, baik itu hewan, tumbuhan maupun manusia
dalam melangsungkan hidupnya. Sebagai makhluk hidup kita masih dapat hidup
sampai saat ini karena setiap saat kita selalu bernafas menghirup udara.
Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan maupun manusia akan mati (wafat)
jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Bagaimana sistem pernafasan dapat terjadi
di dalam tubuh kita ? dari permasalahan tersebut, maka dari itu penulis ingin
mengetahui lebih banyak tentang sistem pernapasan pada mamalia khususnya
manusia.
Pernapasan atau respirasi merupakan
pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya. Pada manusia,
sistem pernapasan merupakan proses menghirup oksigen (O2) dari udara
dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air. Oksigen (O2)
dapat keluar masuk jaringan dengan cara difusi. Sistem pernapasan secara
garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan
paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok,
tenggorok, cabang tenggorok. Metabolisme normal dalam sel-sel makhluk hidup
memerlukan oksigen dan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme yang harus
dikeluarkan dari tubuh.
Pernapasan atau respirasi dapat
dibedakan atas dua tahap. Tahap pemasukan oksigen ke dalam dan mengeluarkan
karbon dioksida keluar tubuh melalui organ-organ pernapasan disebut respirasi
eksternal. Pengangkutan gas-gas pernapasan dari organ pernapasan ke jaringan
tubuh atau sebaliknya dilakukan oleh sistem respirasi. Tahap berikutnya adalah
pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari
sel-sel dalam jaringan, disebut respirasi internal.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
sajakah bagian-bagian saluran pada sistem pernapasan ?
2. Bagaimana
mekanisme pernapasan pada manusia ?
3. Apa
saja gejala atau kelainan pada sistem pernapasan ?
C.
Tujuan
Mahasiswa mampu mendata
contoh kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan pernapasan yang biasa
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya. Mengetahui
komposisi udara pernapasan.
D.
Kajian teori
Pernapasan atau respirasi merupakan pertukaran
gas antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya. Pada manusia, sistem
pernapasan merupakan proses menghirup oksigen (O2) dari udara dan
mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air. Oksigen (O2) dapat
keluar masuk jaringan dengan cara difusi. Sistem pernapasan secara garis
besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan
paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok,
tenggorok, cabang tenggorok. Metabolisme normal dalam sel-sel makhluk hidup
memerlukan oksigen dan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Didalam sistem pernapasan terdapat organ-organ alat
pernapasan pada manusia yang masing-masing organ tersebut memiliki fungsi dan
peranan sendiri.
1. Bagian-bagian organ alat pernapasan
pada manusia meliputi :
a. Rongga
hidung
Hidung
adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara
pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam
resonansi suara.Rongga hidung (cavum nasi)
memiliki sepasang lubang didepan untuk masuk udara, disebut nares; dan sepasang lubang di belakang
untuk menyalurkan udara yang dihirup masuk ke tenggorokan, disebut choanae. Rongga hisung sepasang kiri
kanan, dibatasi di tengan oleh sekat yang dibina atas tulang rawan dan tulang.
b. Tekak
(faring)
Faring merupakan
persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan
rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring
terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat
pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan
makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam
tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga
udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.
c. Tenggorokan
(Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan
panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk
bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan sebagai berikut :
a.
Lapisan paling luar
terdiri atas jaringan ikat.
b.
Lapisan tengah terdiri
atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin
tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini
tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
c.
Lapisan terdalam terdiri
atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini
berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme
tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut. Akhirnya,
debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
d. Cabang
Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang
tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu
menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan
mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama
dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang
menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus.
e. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan
cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus,
kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan
tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
f. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada
alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi
oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan
darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga
alveolus.
g. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas. Rongga
dada dan rongga perut dipisahkan oleh sekat, yaitu diafragma.
Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir dan paru-paru kiri terdiri dari dua
gelambir. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru tipis yang disebut pleura.
2.
Mekanisme pernapasan pada manusia
Berdasarkan organ yang terlibat
dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada
dan pernapasan perut. Namun pada dasarnya pernapasan dada dan pernapasan perut
terjadi secara bersamaan. Untuk lebih jelasnya berikut
uraian tentang penapasan dada dan pernapasan perut :
a. Pernafasan dada :
Otot antara tulang rusuk berkontraksi maka tulang rusuk terangkat
sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di paru-paru
mengecil sehingga udara luar mempunyai tekanan lebih besar masuk ke dalam
paru-paru, maka terjadilah inspirasi. Bila otot antartulang rusuk
relaksasi maka tulang rusuk tertekan sehingga rongga dada mengecil. Akibatnya
tekanan udara di paru-paru membesar sehingga udara keluar, maka terjadilah
ekspirasi.
b. Pernafasan perut :
Diafragma berkontraksi sehingga mendatar maka
rongga dada membesar. Keadaan ini menyebabkan tekanan udara di paru-paru
mengecil sehingga udara luar masuk dan terjadilah inspirasi.Bila otot
diafragma relaksasi maka rongga dada mengecil, akibatnya tekanan di paru-paru
membesar sehingga udara keluar maka terjadilah ekspirasi.
3.
Gejala dan penyakit pada sistem
pernapasan.
Beberapa kelainan atau penyakit pada saluran
pernapasan adalah sebagai berikut :
a.
Selesma
Adalah
suatu keadaan dimana rongga hidung terisi oleh lender. Ingus mengalir,
bersin,bersin dan radang tenggorokan juga sering terjadi. Selesma disebabkan
oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas.
b.
Influenza
Ditandai
dengan hidung beringus, bersin-bersin, tenggorokan meradang, sakit kepala,
demam, otot terasa sakit dan lelah. Influenza disebabkan oleh infeksi virus
pada saluran pernapasan atas.
c.
Bronchitis
Adalah
peradangan pada lapisan dinding bronkus (cabang tenggorokan) yang disebabkan
oleh infeksi virus.
d.
Asma
Disebabkan
oleh otot-otot bronkiolus berkontraksi terlalu kuat sehingga udara sulit untuk
mencapai paru-paru. Penyebab atau pemicu serangga asma umumnya karena reaksi
alergi terhadap kondisi lingkungan, misalnya debu, bahan-bahan kimia, serbuk
sari, jamur, bawa dinding, dan serpihan kulit mata dari hewan.
e.
Tuberculosis
(TBC)
Adalah
penyakit yang menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terbentuk
bintil-bintil. TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
f.
Pneumonia
Adalah
suatu peradang pada paru-paru, khususnya pada alveolus, yang disebabkan oleh
bakteri, virus atau jamur. Akibat peradangan tersebut, alveolus dipenuhi nanah,
lender atau cairan lainnya sehingga oksigen sulit mencapai aliran darah.
g.
Pleuritis
Adalah
suatu peradangan pada selaput pembungkus paru-paru (pleura). Peradangan ini
biasanya timbul akibat infeksi dari paru-paru atau organ lain yang berdekatan
dengan paru-paru. Akibat radang ini, terdapat cairan yang belaebihan pada pleura sehingga penderitanya
akan terasa nyeri pada dada ketika bernapas.
E.
Metodologi
1.
Alat dan Bahan
Alat : alat
tulis, torso paru-paru
Bahan : kertas
2.
Prosedur
1.
Melakukan
pengamatan pada torso paru-paru
2.
Mencatat data hasil
pengamatan pada selembar kertas
3.
Menggambar dan memberikan
keterangan
F.
Data hasil pengamatan
Torso
Paru-paru
|
Keterangan
|
|
1.
Larynx
2.
Trachea
3.
Bifurcatie
trachea
4.
Apex
pulmonis
5.
Faciesbcostalis
6.
Lobus
superior
7.
Pulmo
sinister
8.
Impressiones
9.
Pulmo
dexter
10.
Fissura
obliqua
11.
Fissura
horisonalis
12.
Lobus medius
13.
Lobus
inferior
14.
Basis
pulmonis
15.
Margo
inferiror
16.
Facies
diafragmatica
17.
Lingula
pulmonis
18.
Incisura
cardiaca
19.
Margo
posterior
20.
Margo
anterior
21.
Nodi
lumphatici bronchopulmonales
22.
Bronchus
principalis dexter
23.
Truncus
pulmonalis
24.
Facies
costal s
25.
Pasr
mediastinalis
26.
Pulmonales
dextrae
27.
Pars
vertebralis
28.
Lig
pulmonale
29.
Impresio
cardiaca
30.
Arteri
pulmonalis
31.
Broncus
principalis sinister
32.
Fissura
obliqua
33.
Facies
costalis
34.
Vena
pulmonalis sinistra
35.
Nodi
lumphatici bronkopulmonalis
36.
Incisura
cardica pulmonalis sinistri
37.
Lingula pulmonis
sinistri
|
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami
melakukan pengamatan pada torso dalam sistem pernapasan manusia yaitu torso
paru-paru. Paru-paru merupakan organ alat pernapasan pada manusia yang terletak didalam rongga dada bagian atas. Paru-paru
terbagi menjadi dua bagian yaitu paru-paru kanna dan paru-paru kiri. Dimana
paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir dan paru-paru kiri terdiri dari dua
gelambir. Pada paru-paru terdapat bronkus yang bercabang membentuk bronkiolus.
Bronkiolus tidak memiliki cincin-cincin tulang rawan, tetapi rongganya masih
memiliki silia.
Bronkiolus
kemudian bercabang menjadi pembuluh halus yang berakhir pada gelembung
paru-paru yang disebut alveolus. Alveolus banyak mempunyai kapiler darah
sehingga didalam alveolus tersebut terjadi pertukaran O2 dan CO2 .
Pada pengamatan
torso yang kami amati bentuk gambar yang ditunjukkan oleh tiap-tiap angka tidak
tampak jelas sehingga proses pengamatan yang kami lakukan tidak maksimal. Pada
torso paru-paru terlihat bagian luar dan bagian dalam organ paru-paru. Namun
karena bentuk gambar dan angka yang ditunjuk pada torso paru-paru kurang jelas
maka gambar yang kami hasilkan tidak seperti yang kami harapkan.
H. PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pernapasan
atau respirasi merupakan pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme) dengan
lingkungannya.Pada manusia, sistem pernapasan merupakan proses menghirup
oksigen (O2) dari udara dan mengeluarkan karbondioksida (CO2)
dan uap air.
Bagian-bagian organ
alat pernapasan pada manusia meliputi :
1.Rongga
hidung
2.Tekak
(faring)
3.Tenggorokan
(Trakea)
4.Cabang
Tenggorokan (Bronkus)
5.Alveolus
6.Bronkiolus
7.Paru-paru
Bagian-bagian
pada torso paru-paru : Larynx ,Trachea,Bifurcatie trachea, Apex pulmonis,
Faciesbcostalis, Lobus superior, Pulmo sinister, Impressiones, Pulmo dexter,
Fissura oblique, Fissura horisonalis, Lobus medius, Lobus inferior, Basis
pulmonis, Margo inferiror, Facies diafragmatica, Lingula pulmonis, Incisura
cardiac, Margo posterior, Margo anterior, Nodi lumphatici bronchopulmonales,
Bronchus principalis dexter, Truncus pulmonalis, Facies costal s, Pasr
mediastinalis, Pulmonales dextrae, Pars vertebralis, Lig pulmonale, Impresio
cardiac, Arteri pulmonalis, Broncus principalis sinister, Fissura oblique,
Facies costalis, Vena pulmonalis sinistra, Nodi lumphatici bronkopulmonalis,
Incisura cardica pulmonalis sinistri, dan Lingula pulmonis sinistri
B.
SARAN
Dalam melakukan
praktikum diharapkan dapat melaksanakannya sesuai dengan petunjuk praktikum
supaya praktikum yang dilakukan dapat berjalan secara ilmiah. Pelaksaan
praktikum hendaknya bergantian antar kelompok ynag satu dengan kelompok yang
lain supaya tidah terjadi penyimpangan atau kesalahan dalam pelaksanaan
praktiukum.
DAFTAR PUSTAKA
Mikrajuddin,dkk.2007.IPA TERADU SMP dan MTs untuk kelas VIII
semester 1.Jakarta:Erlangga.
Campbell,N.A,reece,J.B,mitchell,L.G.2004.Biologi edisi kelima jilid 3.jakarta:erlangga
Friend,G.H,hademenos,G.J.2006.Biologi edisi kedua.jakarta:erlangga
Karim saeful,dkk.2008.belajar IPA
membuka cakrawala alam sekitar untuk kelas VIII SMP/MTs.jakarta:pusat
perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Agus krisno moch,dkk.2008.ILMU PENGETAHUAN ALAM untuk SMP dan MTs Kelas
VIII.Jakarta:Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar