LAPORAN IPA III
SISTEM
PEREDARAN DARAH
Dosen pengampu : Widowati
Pusporini,
S.Si.,M.Pd.
Disusun
oleh :
Wastini (11 016 028)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2013
SISTEM
PEREDARAN DARAH
A. Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Jika kita mengantarkan
barang dari suatu tempat ketempat lain, diperlukan alat untuk mengangkutnya.
Demikian pula halnya dalam tubuh manusia. Untuk mengedarkan zat makanan dan oksigen
serta mengangkut zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh, darah menjadi alat
pengangkutnya. Dapat kita katakan bahwasannya darah manusia itu berwarna merah.
Warna merah tersebut kadang terlihat merah tua atau merah muda. Hal ini
tergantung kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah.
Darah selalu beredar didalam
tubuh setiap waktu. Alat yang berfungsi mengedarkan darah adalah jantung dan
pembuluh darah. Selain peredaran darah, didalam tubuh kita juga terdapat
peredaran limfa yang merupakan bagian dari sistem transportasi. Darah juga
selalu beredar didalam pembuluh darah, yaitu pembuluh nadi dan pembuluh balik.
Pada bagian tubuh yang
terluka, terkadang akan mengeluarkan darah. Kemudian darah yang keluar dari
luka tersebut biasanya akan segera berhenti karena darah membeku. Dari
peristiwa ini membuktikan bahwa darah ada di semua bagian tubuh kita. Mengapa
darah ada disemua bagian tubuh kita ? hal ini demikian karena selama manusia
masih hidup, darah yang beredar diseluruh tubuh berhubungan dengan sel-sel
dalam tubuh.
2.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang
dimaksud dengan darah dan apa fungsi darah didalam tubuh ?
2.
Bagaimanakah
komponen-komponen penyususn darah ?
3.
Apakah alat
peredaran darah pada manusia dan bagaimana sistem kerja alat peredaran darah
tersebut ?
4.
Bagaimanakah cara
menghitung pulsus, tekanan darah dan penentuan golongan darah pada manusia ?
3.
Tujuan
Mahasiswa mampu menghitung pulsus, tekanan darah dan
menentukan golongan darah.
B. Kajian
teori
v Alat
peredaran darah
Alat
peredaran darah pada manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Pembuluh
darah terdiri dari pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena) dan
pembuluh kapiler.
1.
Jantung
Jantung
manusia terletak didalam rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung
terdiri atas : prikardium (pembungkus jantung), miokardium (otot jantung) dan
endokardium (pembatas ruang jantung). Terdapat arteri umbilikus yang
menghubungkan aliran darah pada fetus yang menyerap oksigen dan sari makanan,
sedangkan foramen ovale merupakan lubang jantung pada fetus.
Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2
bilik (ventrikel). Ventrikel (bilik) memiliki dinding yang lebih tebal
dibanding atrium (serambi), bagian sebelah kiri juga lebih tebal dari yang
sebelah kanan. Hal ini berkaitan dengan fungsinya yaitu bagian sebelah kiri
untuk memompa darah bersih ke seluruh tubuh. Antara serambi kiri dan bilik kiri
terdapat valvula bikuspidalis dan antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat
valvula trikuspidalis. Valvula semilunaris bentuknya seperti bulan sabit,
terdapat pada klep jantung agar darah tetap searah.
Gerakan pada jantung disebut dengan denyut jantung. Denyut jantung
secara normal berkisar tujuh puluh kali permenit (mikrajuddin:2007). Denyut
jantung dapat dirasakan dengan cara meraba pembuluh nadi pada pergelangan
tangan atau leher. Denyut nadi (pulse
rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan
denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara
pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan
ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila
pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi
dalam tubuh (Saladin, 2003).
Pulsa denyut nadi terbentuk seiring dengan
didorongnya darah melalui arteri. Untuk
membantu sirkulasi, arteri berkontraksi dan berelaksasi secara periodik;
kontraksi dan relaksasi arteri bertepatan dengan kontraksi dan relaksasi
jantung seiring dengan dipompanya darah menuju arteri dan vena. Dengan
demikian, pulse rate juga dapat
mewakili detak jantung per menit atau yang dikenal dengan heart rate. PMI, atau Point
of Maximal Impulse, dapat ditemukan pada sisi kiri dada, kurang lebih 2
inci ke kiri dari ujung sternum. Titik ini dapat dipalpasi dengan mudah; dan
pada titik ini pula biasanya apical pulse
diperiksa secara auskultasi dengan menggunakan stetoskop.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami
darah pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung keseluruh tubuh
manusia.Umumnya, dua harga
tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole. Diastole merupakan darah yang dihisap masuk jantung, dalam hal ini otot
jantung menjadi relaksasi (mengendur) memnbuat tekanan ruang jantung menjadi
paling rendah. Sedangkan sistole merupakan darah yang dipompa keluar jantung,
atau keadaan dimana jantung berkontraksi (mengempis) membuat tekanan ruang
jantung menjadi paling tinggi. Umumnya orang dewasa yang normal memiliki
tekanan sistol lebih kurang 120 mmHg dan tekanan diastol lebih kurang 80mmHg.
Tekanan darah dapat diukur
dengan menggunakan alat yang disebut Sphygmomanometer.
Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur tekanan darah arteri. Tekanan
darah dipompa dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut
-120 / 80 mmHg. Angka 120 (atas) menunjukkan tekanan pembuluh arteri akibat jantung
berdenyut disebut tekanan sistole. Angka 80 (bawah) menunjukkan saat jantung mengendur diantara
pemompaan, dan disebut tekanan diastole.Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi kantong karet tiup.
Ketika manset diikatkan pada lengan,
inflasi dari kantong karet memampatkan jaringan bawah manset. Jika kantong karet membengkak untuk tekanan yang melebihi
nilai puncak gelombang nadi, arteri terus melemah dan tidak
ada gelombang pulsa
yang bisa teraba di arteri perifer. Jika
tekanan dalam spontan secara bertahap dikurangi, suatu titik akan tercapai di
mana terdapat gelombang pulsa sedikit
melebihi tekanan pada jaringan sekitarnya dan dalam kantong karet. Pada tingkat
itu, denyut nadi menjadi teraba dan tekanan yang ditunjukkan pada manometer air
raksa adalah ukuran dari nadi puncak atau tekanan sistolik.
Aliran
darah mengalir melalui arteri di bawah manset dengan cepat dan mempercepat kolom
darah di cabang arteri perifer,
menghasilkan turbulensi dan suara khas, yang dapat didengar melalui stetoskop.
Sebagian tekanan dalam manset dikurangi lebih lanjut. Perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan
manset semakin melebar dan arteri terbuka selama beberapa waktu. Secara umum, jumlah
darah bergelombang
di bawah manset juga sama meningkatnya, dan suara jantung melalui stetoskop cenderung mengeras.
Ketika tekanan dalam manset turun di bawah tekanan minimal gelombang nadi, arteri
tetap terbuka terus menerus dan suara yang dipancarkan menjadi teredam karena
darah terus mengalir dan derajat percepatan darah oleh gelombang pulsa
tiba-tiba dikurangi. Pada masih rendah manset tekanan, suara hilang sama sekali
sebagai aliran laminar dan aliran darah menjadi normal kembali (Rushmer, 1970). Adapun bunyi
yang didengar saat auskultasi pemeriksaan tekanan darah disebut dengan bunyi korotkoff, yakni bunyi yang ditimbulkan
karena turbulensi aliran darah yang ditimbulkan karena oklusi parsial dari
arteri brachialis.
Berbagai
faktor memepengaruhi denyut nadi dan tekanan darah, seperti halnya aktivitas
hormon, rangsang saraf simpatis, jenis kelamin, umur, suhu tubuh, termasuk juga
diantaranya posisi dan aktivitas fisik.
2.
Pembuluh darah
a. Pembuluh
nadi (arteri)
Fungsi arteri adalah untuk mengalirkan darah keluar dari jantung.
Terdiri dari :
·
Arteri pulmonalis,
berfungsi mengalirkan darah dari bilik kanan ke paru-paru, banyak mengandung CO2.
·
Aorta (nadi besar),
berfungsi mengalirkan darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh, banyak
mengandung oksigen.
b. Pembuluh balik (vena)
Fungsi
vena untuk mengalirkan darah menuju jantung. Terdiri dari :
·
Vena pulmonalis, berfungsi
mengalirkan darah dari paru-paru menuju serambi kiri jantung.
·
Vena cava superior,
berfungsi mengalirkan darah dari tubuh bagian atas.
·
Vena cava inferior,
berfungsi membawa darah dari tubuh bagian bawah.
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh
kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan langsung berhubungan
dengan sel-sel jaringan tubuh. Pembuluh kapiler menghubungkan ujung pembuluh
nadi terkecil (arteriola) dan ujung pembuluh vena terkecil (venula).
v Golongan
Darah
Pada tahun 1990 seorang ilmuwan
kelahiran Wina (Austria) bernama Karl
Landsteiner menemukan 3
dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa
golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan
dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor.
Hasilnya
adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan
darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal
dengan golongan darah O). kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel
darah merah yang disebut golongan darah A dan B atau sama sekali tidak ada
reaksi yang disebut dengan golongan darah O. kemudian Alfred Von Decastello dan
Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB
pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara
bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
C. Metodologi
A.
Alat dan Bahan
Alat
: Stopwatch, Stetoskop, Tensimeter, Counter, Kartu golongan darah
Bahan
: reagen golongan darah ABO, kartu ABO, dan lancet
B.
Cara kerja
No
|
Nama
|
Pulsus
|
|
Normal
|
Setelah
berlari 5 menit
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
1.
Pulsus
: menggunakan Stopwatch untuk menghitung waktu. Langkah awal yaitu dengan
meraba pergelangan teman, kemudian menghitung denyut nadinya selama satu menit.
Menyuruh teman untuk berlari-lari kecil selama 5 menit. Kemudian menghitung
denyut nadinya kembali. Membandingkan hasil pengukuran dengan pengukuran awal.
2.
Tekanan Darah :
menggunakan tensimeter dan stetoskop untuk menghitung sistol dan diastole,
mencatat tekanan darah semua anggota kelompok.
No
|
Nama
|
Tekanan
Darah
|
|
Sistole
|
Diastole
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
Golongan darah
A-B-O : menggunakan lancet untuk mengambil sampel darah, menetesi sampel dengan
reagen anti A, anti B, dan anti AB. Melakukan hal tersebut dengan menggunakan 1
probandus dalam satu kelompok.
D. DATA HASIL
PENGAMATAN
1.
Menghitung
pulsus
No
|
Nama
|
Pulsus
|
|
Normal
|
Setelah
berlari 5 menit
|
||
1.
|
Eni ayu lestari
|
85
|
130
|
2.
|
Rani diah cahyani
|
95
|
135
|
2.
Menghitung
tekanan darah
No
|
Nama
|
Tekanan
Darah
|
|
Sistole
|
Diastole
|
||
1.
|
Ilma aviana sari
|
100
|
90
|
2.
|
Akfi fadlin
|
100
|
90
|
3.
Menentukan
golongan darah A-B-O
No
|
Nama Mahasiswa
|
Golongan Darah
|
1.
|
Isna
muanas zain
|
A
|
2.
|
Wastini
|
B
|
3.
|
Wa Ode Ramniati
|
O
|
4.
|
Eliana
|
AB
|
E. PEMBAHASAN
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan dua dari empat tanda vital (vital signs), yang dapat memberikan
gambaran mengenai kondisi fungsi kinerja tubuh. Dalam hal ini, denyut nadi dan
tekanan darah mampu memberikan suatu pandangan mengenai kondisi sistem peredaran darah seseorang. Dua faktor yang
mempengaruhi diantaranya adalah posisi tubuh (posture) dan aktivitas fisik, dimana dengan mempelajari perubahan kedua faktor
tersebut dan akibatnya terhadap denyut
nadi dan tekanan darah, maka tingkat kesehatan kardiovaskuler pun dapat
diketahui. Semakin
banyak aktivitas fisik seseorang, maka denyut nadi dan tekanan darahnya akan
semakin meningkat.
Dalam praktikum kali ini, kami
melakukan pengamatan tentang deyut nadi, tekanan darah dan tes golonga darah.
1. Menghitung pulsus
Dalam praktikum ini
kami melibatkan dua orang mahasiswi yaitu Rani Diah cahyani dan Eni ayu lestari
untuk dideteksi denyut nadinya. Dalam praktikum ini kami menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu tiap menit pada denyut
nadi. Adapun langkah yang dilakukan ketika melakukan perhitungan denyut nadi
ini yaitu dengan cara menyiapkan stopwatch terlebih dahulu, kemudian meletakkan
dua jari tangan ke pergelangan tangan Rani yaitu tepatnya pada pembuluh nadi
sambil menghitung denyut nadi dalam kurun waktu 1 menit. Perhitungan pertama ini
dilakukan dalam keadaan normal hingga diperoleh pulsus pada keadaan normalnya
95. Kemudian kami melakukan perhitungan denyut nadi kembali setelah rani
melakukan aktivitas yaitu dengan berlari-lari kecil selama5 menit dan diperoleh
pulsus 135. Begitu juga halnya dengan Eni, dalam keadaan normal pulsusnya
mencapai 85, dan setelah beraktivitas puslsusnya mencapai 130. Hal ini
membuktiukan bahwa semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka semakin cepat
denyut nadi tersebut berdenyut.
2.
Menghitung
tekanan darah
Berdasarkan data hasil pengamatan diperoleh
tekanan darah sistole pada Ilma aviana adalah 100 sedang diastolenya 90.
Kemudian tekanan darah sistole pada Akfi Fadlin adalah 100 sedangkan
diastolenya 90.
3.
Menentukan
golongan darah A-B-O
Dari
data hasil pengamatan yang telah dilakukan, diketahui golongan darah pada
masing-masing mahasiswa. Adapun cara kerja untuk dapat mengetahui golongan
darah pada setiap mahasiswa ini yaitu, dengan cara mengambil sampel darah pada
masing-masing mahasiswa dengan cara menusuk salah satu ujung jari tangan dengan
menggunakan jarum yang telah tersedia. Kemudian meneteskan sampel darah pada
kertas atau kartu golongan darah, setelah itu meneteskan antigen A pada sampel
darah A, antigen B pada sampel darah B, dan antigen AB pada sampel darah AB. Masing-masing
sampel darah kemudian diaduk agar antigen tercampur dengan sel darah merah.
Kemudian setelah beberapa menit salah satu dari sampel darah tersebut ada yang
menggumpal. Dan dapat dikatakan bahwasannya darah yang mengggumpal tersebut
menandakan bahwa itu adalah golongan darah dari orang tersebut. Namun jika
tidak terjadi penggumpalan pada ketiga sampel tersebut maka dapat dikatakan
seseorang itu mempunyai golongan darah O, hal ini demikian karena sel darah
merah pada orang tersebut tidak mengandung aglutinogen tetapi plasmanya
mengandung aglunitin a dan aglunitin b.
Pada
saat melakukan percobaab tentang tes golongan darah ini, terdapat beberapa hal
yang menjadikan sampel darah yang telah tercampur dengan antigen tersebut tidak
dapat menggumpal. Hal ini dapat terjadi karen bebrapa kemungkinan yaitu : pada
saat mengambil sampel darah, tusukan yang dilakukan pada jari tangan terlalu
dalam, pemberian antigen pada sampel darah terlalu banyak, kertas yang
digunakan telah tekontaminasi dengan benda lain, sistem pengadukan pada sampel
darah ketika diberi antigen terlalu cepat sehingga tidak merata, alat yang
digunakan untuk mengaduk sampel darah tidak steril.
Berdasarkan
hasil pengamatan
yang telah dilakukan diperoleh golongan darah A pada Isna muanas zin, golongan darah B Wastini, Wa Ode
Ramniati dengan golongan drah O dan Eliana dengan golongan Darah AB.
Dalam
hal ini seseorang yang mempunyai golongan darah A itu berarti bahwa sel darah
merah pada orang tersebut mengandung Aglutinogen A dan plasma mengandung
aglutinin b. Seseorang yang mempunyai golongan darah B berarti sel darah merah
pada orang tersebut mengandung aglutinogen B dan plasma mengandung aglutinin a.
Pada orang yang mempunyai golongan darah AB, berarti sel darah merah mengandung
aglutinogen A dan aglutinogen B, tetapi plasma tidak mengandung aglutinin.
Sedangkan pada orang yang mempunyai golongan darah O sel darah merah tidak
mengandng aglitinogen, tetapi plasma mengandung aglutinin a dan aglutinin b.
F. PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.Denyut
nadi dan tekanan darah
Denyut nadi dan tekanan
darah merupakan dua dari empat tanda
vital (vital signs), yang dapat
memberikan gambaran mengenai kondisi fungsi kinerja tubuh. Dalam hal ini,
denyut nadi dan tekanan darah mampu memberikan suatu pandangan mengenai kondisi
sistem peredaran
darah seseorang. Dua faktor yang mempengaruhi diantaranya
adalah posisi tubuh (posture) dan
aktivitas fisik.
2. Golongan darah
v seseorang
yang mempunyai golongan darah A itu berarti bahwa sel darah merah pada orang
tersebut mengandung Aglutinogen A dan plasma mengandung aglutinin b.
v Seseorang
yang mempunyai golongan darah B berarti sel darah merah pada orang tersebut
mengandung aglutinogen B dan plasma mengandung aglutinin a.
v Seseorang yang mempunyai
golongan darah AB, berarti sel darah merah mengandung aglutinogen A dan
aglutinogen B, tetapi plasma tidak mengandung aglutinin.
v Seseorang yang mempunyai
golongan darah O sel darah merah tidak mengandng aglitinogen, tetapi plasma
mengandung aglutinin a dan aglutinin b.
B.
SARAN
Dalam melakukan
praktikum diharapkan dapat melaksanakannya sesuai dengan petunjuk praktikum
supaya praktikum yang dilakukan dapat berjalan secara ilmiah.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,N.A,reece,J.B,mitchell,L.G.2004.Biologi edisi kelima jilid 3.jakarta:erlangga
Friend,G.H,hademenos,G.J.2006.Biologi edisi kedua.jakarta:erlangga
Michael, dkk. 2006. Kecepatan Denyut Nadi Siswa SMA Kelas X. Mahatma Gading School
Mikrajddin,dkk.2007.IPA TERADU SMP dan MTs
untuk kelas VIII semester 1.Jakarta:Erlangga.
Karim saeful,dkk.2008.belajar IPA
membuka cakrawala alam sekitar untuk kelas VIII SMP/MTs.jakarta:pusat
perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
http://moeluzie.blogspot.com/2012/02/tekanan-darah-manusia.html diakses di yogyakarta pada tanggal 22 november
2013 pukul 10.44
diakses 22 nov 2013 pkul 10.22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar