Senin, 09 Desember 2013

sistem peredaran darah



     LAPORAN IPA III
SISTEM PEREDARAN DARAH
Dosen pengampu : Widowati Pusporini, S.Si.,M.Pd.



Disusun oleh :
Wastini (11 016 028)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2013

SISTEM PEREDARAN DARAH

A.    Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Jika kita mengantarkan barang dari suatu tempat ketempat lain, diperlukan alat untuk mengangkutnya. Demikian pula halnya dalam tubuh manusia. Untuk mengedarkan zat makanan dan oksigen serta mengangkut zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh, darah menjadi alat pengangkutnya. Dapat kita katakan bahwasannya darah manusia itu berwarna merah. Warna merah tersebut kadang terlihat merah tua atau merah muda. Hal ini tergantung kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah.
Darah selalu beredar didalam tubuh setiap waktu. Alat yang berfungsi mengedarkan darah adalah jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, didalam tubuh kita juga terdapat peredaran limfa yang merupakan bagian dari sistem transportasi. Darah juga selalu beredar didalam pembuluh darah, yaitu pembuluh nadi dan pembuluh balik.
Pada bagian tubuh yang terluka, terkadang akan mengeluarkan darah. Kemudian darah yang keluar dari luka tersebut biasanya akan segera berhenti karena darah membeku. Dari peristiwa ini membuktikan bahwa darah ada di semua bagian tubuh kita. Mengapa darah ada disemua bagian tubuh kita ? hal ini demikian karena selama manusia masih hidup, darah yang beredar diseluruh tubuh berhubungan dengan sel-sel dalam tubuh.  
2.      Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan darah dan apa fungsi darah didalam tubuh ?
2.      Bagaimanakah komponen-komponen penyususn darah ?
3.      Apakah alat peredaran darah pada manusia dan bagaimana sistem kerja alat peredaran darah tersebut ?
4.      Bagaimanakah cara menghitung pulsus, tekanan darah dan penentuan golongan darah pada manusia ?
3.      Tujuan
Mahasiswa mampu menghitung pulsus, tekanan darah dan menentukan golongan darah.

B.     Kajian teori
v  Alat peredaran darah
Alat peredaran darah pada manusia terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah terdiri dari pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena) dan pembuluh kapiler.
1.      Jantung
Jantung manusia terletak didalam rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung terdiri atas : prikardium (pembungkus jantung), miokardium (otot jantung) dan endokardium (pembatas ruang jantung). Terdapat arteri umbilikus yang menghubungkan aliran darah pada fetus yang menyerap oksigen dan sari makanan, sedangkan foramen ovale merupakan lubang jantung pada fetus.
Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang yaitu 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventrikel). Ventrikel (bilik) memiliki dinding yang lebih tebal dibanding atrium (serambi), bagian sebelah kiri juga lebih tebal dari yang sebelah kanan. Hal ini berkaitan dengan fungsinya yaitu bagian sebelah kiri untuk memompa darah bersih ke seluruh tubuh. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat valvula bikuspidalis dan antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat valvula trikuspidalis. Valvula semilunaris bentuknya seperti bulan sabit, terdapat pada klep jantung agar darah tetap searah.
Gerakan pada jantung disebut dengan denyut jantung. Denyut jantung secara normal berkisar tujuh puluh kali permenit (mikrajuddin:2007). Denyut jantung dapat dirasakan dengan cara meraba pembuluh nadi pada pergelangan tangan atau leher. Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).
Pulsa denyut nadi terbentuk seiring dengan didorongnya  darah melalui arteri. Untuk membantu sirkulasi, arteri berkontraksi dan berelaksasi secara periodik; kontraksi dan relaksasi arteri bertepatan dengan kontraksi dan relaksasi jantung seiring dengan dipompanya darah menuju arteri dan vena. Dengan demikian, pulse rate juga dapat mewakili detak jantung per menit atau yang dikenal dengan heart rate. PMI, atau Point of Maximal Impulse, dapat ditemukan pada sisi kiri dada, kurang lebih 2 inci ke kiri dari ujung sternum. Titik ini dapat dipalpasi dengan mudah; dan pada titik ini pula biasanya apical pulse diperiksa secara auskultasi dengan menggunakan stetoskop.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung keseluruh tubuh manusia.Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole. Diastole merupakan darah yang dihisap masuk jantung, dalam hal ini otot jantung menjadi relaksasi (mengendur) memnbuat tekanan ruang jantung menjadi paling rendah. Sedangkan sistole merupakan darah yang dipompa keluar jantung, atau keadaan dimana jantung berkontraksi (mengempis) membuat tekanan ruang jantung menjadi paling tinggi. Umumnya orang dewasa yang normal memiliki tekanan sistol lebih kurang 120 mmHg dan tekanan diastol lebih kurang 80mmHg.
Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut Sphygmomanometer.



Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah arteri. Tekanan darah dipompa dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut -120 / 80 mmHg. Angka 120 (atas) menunjukkan tekanan pembuluh arteri akibat jantung berdenyut disebut tekanan sistole. Angka 80 (bawah) menunjukkan saat jantung mengendur diantara pemompaan, dan disebut tekanan diastole.Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi kantong karet tiup.
Ketika manset diikatkan  pada lengan, inflasi dari kantong karet memampatkan jaringan bawah manset. Jika kantong karet membengkak untuk tekanan yang melebihi nilai puncak gelombang nadi, arteri terus melemah  dan tidak ada gelombang pulsa yang  bisa teraba di arteri perifer. Jika tekanan dalam spontan secara bertahap dikurangi, suatu titik akan tercapai di mana terdapat gelombang pulsa sedikit melebihi tekanan pada jaringan sekitarnya dan dalam kantong karet. Pada tingkat itu, denyut nadi menjadi teraba dan tekanan yang ditunjukkan pada manometer air raksa adalah ukuran dari nadi puncak atau tekanan sistolik.
Aliran  darah mengalir melalui arteri di bawah manset dengan cepat dan  mempercepat kolom darah di cabang arteri perifer, menghasilkan turbulensi dan suara khas, yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanan dalam manset dikurangi lebih lanjut. Perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan manset semakin melebar dan arteri terbuka selama beberapa waktu. Secara umum, jumlah darah bergelombang di bawah manset juga sama meningkatnya, dan suara jantung melalui stetoskop cenderung mengeras. Ketika tekanan dalam manset turun di bawah tekanan minimal gelombang nadi, arteri tetap terbuka terus menerus dan suara yang dipancarkan menjadi teredam karena darah terus mengalir dan derajat percepatan darah oleh gelombang pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada masih rendah manset tekanan, suara hilang sama sekali sebagai aliran laminar  dan aliran darah menjadi normal kembali (Rushmer, 1970). Adapun bunyi yang didengar saat auskultasi pemeriksaan tekanan darah disebut dengan bunyi korotkoff, yakni bunyi yang ditimbulkan karena turbulensi aliran darah yang ditimbulkan karena oklusi parsial dari arteri brachialis.
Berbagai faktor memepengaruhi denyut nadi dan tekanan darah, seperti halnya aktivitas hormon, rangsang saraf simpatis, jenis kelamin, umur, suhu tubuh, termasuk juga diantaranya posisi dan aktivitas fisik.
2.      Pembuluh darah
a.       Pembuluh nadi (arteri)
Fungsi arteri adalah untuk mengalirkan darah keluar dari jantung. Terdiri dari :
·         Arteri pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari bilik kanan ke paru-paru, banyak mengandung CO2.
·         Aorta (nadi besar), berfungsi mengalirkan darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh, banyak mengandung oksigen.

b.    Pembuluh balik (vena)
Fungsi vena untuk mengalirkan darah menuju jantung. Terdiri dari :
·      Vena pulmonalis, berfungsi mengalirkan darah dari paru-paru menuju serambi kiri jantung.
·      Vena cava superior, berfungsi mengalirkan darah dari tubuh bagian atas.
·      Vena cava inferior, berfungsi membawa darah dari tubuh bagian bawah.

c.     Pembuluh kapiler

Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus dan langsung berhubungan dengan sel-sel jaringan tubuh. Pembuluh kapiler menghubungkan ujung pembuluh nadi terkecil (arteriola) dan ujung pembuluh vena terkecil (venula).

v  Golongan Darah
Pada tahun 1990 seorang ilmuwan kelahiran Wina (Austria) bernama Karl Landsteiner menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor.
Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan darah A dan B atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut dengan golongan darah O. kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.  






C.    Metodologi
A.    Alat dan Bahan
Alat : Stopwatch, Stetoskop, Tensimeter, Counter, Kartu golongan darah
Bahan : reagen golongan darah ABO, kartu ABO, dan lancet
B.     Cara kerja
No
Nama
Pulsus
Normal
Setelah berlari 5 menit








1.    Pulsus : menggunakan Stopwatch untuk menghitung waktu. Langkah awal yaitu dengan meraba pergelangan teman, kemudian menghitung denyut nadinya selama satu menit. Menyuruh teman untuk berlari-lari kecil selama 5 menit. Kemudian menghitung denyut nadinya kembali. Membandingkan hasil pengukuran dengan pengukuran awal.




2.    Tekanan Darah : menggunakan tensimeter dan stetoskop untuk menghitung sistol dan diastole, mencatat tekanan darah semua anggota kelompok.
No
Nama
Tekanan Darah
Sistole
Diastole









3.      Golongan darah A-B-O : menggunakan lancet untuk mengambil sampel darah, menetesi sampel dengan reagen anti A, anti B, dan anti AB. Melakukan hal tersebut dengan menggunakan 1 probandus dalam satu kelompok.





D.    DATA HASIL PENGAMATAN
1.      Menghitung pulsus
No
Nama
Pulsus
Normal
Setelah berlari 5 menit
1.
Eni ayu lestari
85
130
2.
Rani diah cahyani
95
135

2.      Menghitung tekanan darah
No
Nama
Tekanan Darah
Sistole
Diastole
1.
Ilma aviana sari
100
90
2.
Akfi fadlin
100
90

3.      Menentukan golongan darah A-B-O
No
Nama Mahasiswa
Golongan Darah
1.
Isna muanas zain
A
2.
Wastini
B
3.
Wa Ode Ramniati
O
4.
Eliana
AB




E.     PEMBAHASAN
Denyut nadi dan tekanan darah merupakan dua dari empat tanda vital (vital signs), yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi fungsi kinerja tubuh. Dalam hal ini, denyut nadi dan tekanan darah mampu memberikan suatu pandangan mengenai kondisi sistem peredaran darah seseorang. Dua faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah posisi tubuh (posture) dan aktivitas fisik, dimana dengan mempelajari perubahan kedua faktor tersebut dan akibatnya terhadap  denyut nadi dan tekanan darah, maka tingkat kesehatan kardiovaskuler pun dapat diketahui. Semakin banyak aktivitas fisik seseorang, maka denyut nadi dan tekanan darahnya akan semakin meningkat.
Dalam praktikum kali ini, kami melakukan pengamatan tentang deyut nadi, tekanan darah dan tes golonga darah.
1.      Menghitung pulsus
Dalam praktikum ini kami melibatkan dua orang mahasiswi yaitu Rani Diah cahyani dan Eni ayu lestari untuk dideteksi denyut nadinya. Dalam praktikum ini kami menggunakan stopwatch untuk menghitung waktu tiap menit pada denyut nadi. Adapun langkah yang dilakukan ketika melakukan perhitungan denyut nadi ini yaitu dengan cara menyiapkan stopwatch terlebih dahulu, kemudian meletakkan dua jari tangan ke pergelangan tangan Rani yaitu tepatnya pada pembuluh nadi sambil menghitung denyut nadi dalam kurun waktu 1 menit. Perhitungan pertama ini dilakukan dalam keadaan normal hingga diperoleh pulsus pada keadaan normalnya 95. Kemudian kami melakukan perhitungan denyut nadi kembali setelah rani melakukan aktivitas yaitu dengan berlari-lari kecil selama5 menit dan diperoleh pulsus 135. Begitu juga halnya dengan Eni, dalam keadaan normal pulsusnya mencapai 85, dan setelah beraktivitas puslsusnya mencapai 130. Hal ini membuktiukan bahwa semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka semakin cepat denyut nadi tersebut berdenyut.
2.      Menghitung tekanan darah
Berdasarkan data hasil pengamatan diperoleh tekanan darah sistole pada Ilma aviana adalah 100 sedang diastolenya 90. Kemudian tekanan darah sistole pada Akfi Fadlin adalah 100 sedangkan diastolenya 90.
3.      Menentukan golongan darah A-B-O
Dari data hasil pengamatan yang telah dilakukan, diketahui golongan darah pada masing-masing mahasiswa. Adapun cara kerja untuk dapat mengetahui golongan darah pada setiap mahasiswa ini yaitu, dengan cara mengambil sampel darah pada masing-masing mahasiswa dengan cara menusuk salah satu ujung jari tangan dengan menggunakan jarum yang telah tersedia. Kemudian meneteskan sampel darah pada kertas atau kartu golongan darah, setelah itu meneteskan antigen A pada sampel darah A, antigen B pada sampel darah B, dan antigen AB pada sampel darah AB. Masing-masing sampel darah kemudian diaduk agar antigen tercampur dengan sel darah merah. Kemudian setelah beberapa menit salah satu dari sampel darah tersebut ada yang menggumpal. Dan dapat dikatakan bahwasannya darah yang mengggumpal tersebut menandakan bahwa itu adalah golongan darah dari orang tersebut. Namun jika tidak terjadi penggumpalan pada ketiga sampel tersebut maka dapat dikatakan seseorang itu mempunyai golongan darah O, hal ini demikian karena sel darah merah pada orang tersebut tidak mengandung aglutinogen tetapi plasmanya mengandung aglunitin a dan aglunitin b.
Pada saat melakukan percobaab tentang tes golongan darah ini, terdapat beberapa hal yang menjadikan sampel darah yang telah tercampur dengan antigen tersebut tidak dapat menggumpal. Hal ini dapat terjadi karen bebrapa kemungkinan yaitu : pada saat mengambil sampel darah, tusukan yang dilakukan pada jari tangan terlalu dalam, pemberian antigen pada sampel darah terlalu banyak, kertas yang digunakan telah tekontaminasi dengan benda lain, sistem pengadukan pada sampel darah ketika diberi antigen terlalu cepat sehingga tidak merata, alat yang digunakan untuk mengaduk sampel darah tidak steril.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh golongan darah A pada Isna muanas zin, golongan darah B Wastini, Wa Ode Ramniati dengan golongan drah O dan Eliana dengan golongan Darah AB.
Dalam hal ini seseorang yang mempunyai golongan darah A itu berarti bahwa sel darah merah pada orang tersebut mengandung Aglutinogen A dan plasma mengandung aglutinin b. Seseorang yang mempunyai golongan darah B berarti sel darah merah pada orang tersebut mengandung aglutinogen B dan plasma mengandung aglutinin a. Pada orang yang mempunyai golongan darah AB, berarti sel darah merah mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B, tetapi plasma tidak mengandung aglutinin. Sedangkan pada orang yang mempunyai golongan darah O sel darah merah tidak mengandng aglitinogen, tetapi plasma mengandung aglutinin a dan aglutinin b.




F.     PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.Denyut nadi dan tekanan darah
               Denyut nadi dan tekanan darah merupakan dua dari empat tanda vital (vital signs), yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi fungsi kinerja tubuh. Dalam hal ini, denyut nadi dan tekanan darah mampu memberikan suatu pandangan mengenai kondisi sistem peredaran darah seseorang. Dua faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah posisi tubuh (posture) dan aktivitas fisik.

2.      Golongan darah
v  seseorang yang mempunyai golongan darah A itu berarti bahwa sel darah merah pada orang tersebut mengandung Aglutinogen A dan plasma mengandung aglutinin b.
v  Seseorang yang mempunyai golongan darah B berarti sel darah merah pada orang tersebut mengandung aglutinogen B dan plasma mengandung aglutinin a.
v  Seseorang yang mempunyai golongan darah AB, berarti sel darah merah mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B, tetapi plasma tidak mengandung aglutinin.
v  Seseorang yang mempunyai golongan darah O sel darah merah tidak mengandng aglitinogen, tetapi plasma mengandung aglutinin a dan aglutinin b.

B.     SARAN
Dalam melakukan praktikum diharapkan dapat melaksanakannya sesuai dengan petunjuk praktikum supaya praktikum yang dilakukan dapat berjalan secara ilmiah.








DAFTAR PUSTAKA
Campbell,N.A,reece,J.B,mitchell,L.G.2004.Biologi edisi kelima jilid 3.jakarta:erlangga
Friend,G.H,hademenos,G.J.2006.Biologi edisi kedua.jakarta:erlangga
Michael, dkk. 2006. Kecepatan Denyut Nadi Siswa SMA Kelas X. Mahatma Gading School
Mikrajddin,dkk.2007.IPA TERADU SMP dan MTs untuk kelas VIII semester 1.Jakarta:Erlangga.
Karim saeful,dkk.2008.belajar IPA membuka cakrawala alam sekitar untuk kelas VIII SMP/MTs.jakarta:pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
http://moeluzie.blogspot.com/2012/02/tekanan-darah-manusia.html diakses di yogyakarta pada tanggal 22 november 2013 pukul 10.44
diakses 22 nov 2013 pkul 10.22





Tidak ada komentar:

Posting Komentar