Minggu, 13 Juli 2014

gerak refleks



REFLEKS TANGAN KETIKA MENYENTUH
BENDA PANAS
Mengapa ketika kulit kita terkena benda panas kita  merasa sakit ? hal ini demikian karena reseptor rasa sakit (pain receptor) pada manusia merupakan kelompok dendrit telanjang pada epidermis kulit yang disebut nosiseptor (nociceptor). Rasa sakit merupakan salah satu sensasi yang paling penting karena stimulus diterjemahkan menjadi reaksi negatif, seperti penarikan diri dari bahaya. Ketika kulit kita terkena benda panas dengan spontan kita akan menghindar dari benda tersebut. Aktivitas tubuh kita pada saat menghindar dari benda tersebut disebut dengan refleks.
Refleks merupakan respon  yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi diluar kehendak, atau dapat dikatakan bahwa  refleks  merupakan  respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Respon tersebut akan diterima oleh otak dimana otak manusia bertugas untuk memerintah alat tubuh yang lain, sehingga perintah oleh otak akan disalurkan keseluruh saraf  tubuh kita. Jalur saraf  yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal dengan lengkung refleks. Lengkung refleks ini terdiri dari alat indera, serta saraf aferen satu atau lebih sinaps yang terdapat disusunan saraf pusat atau diganglion simpatis, saraf everon dan efektor. Refleks atau respon yang terjadi pada anggota tubuh ketika sesuatu atau rangsangan mengenainya maka dapat diketahui normal tidaknya fungsi dalam tubuh seseorang. Sinyal berupa rangsangan diambil oleh reseptor sensorik dan dikirim ke sumsum tulang belakang dan otak, tempat terjadinya pemrosesan yang menghasilkan sinyal dikirim kembali ke sumsum tulang belakang dan kemudian ke neuron motorik.











Seperti refleks tangan atau respon tangan ketika tersentuh benda panas, tanpa sadar ketika jari  tangan  menyentuh api pada lilin yang menyala, maka dengan spontan tangan akan mengalami refleks penarikan dimana tangan akan tertarik kebelakang ataupun keatas. Hal ini menunjukkan bahwa jalur saraf berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks (lengkung refleks). Lengkung refleks ini dimulai dari masukan sensoris dan berakhir dengan luaran motorik, yang melewati serangkaian neuron ditengahnya. Sirkuit dimulai dengan reseptor sensoris kulit yang teraktivasi oleh kadar panas yang membahayakan. Sebuah jenis struktur molekuler  khusus melekat pada membran menyebabkan panas untuk mengubah medan listrik disepanjang membran.

 

Jika perubahan pada potensial elektrik cukup besar, maka akan membangkitka potensial aksi yang ditransmisikan sepanjang akson sel reseptor, menuju sumsum tulang belakang. Disana akson akan membuat kontak sinaptik eksitatori dengan sel lain, beberapa dari antaranya memproyeksikan (mengirim keluaran aksonal) ke regio yang sama dari sumsum tulang belakang, dan yang lain memproyeksikan kedalam otak.
Satu sasaran adalah serangkaian interneuron yang memproyeksikan ke neuron motorik untuk mengontrol otot lengan. Interneuron mengeksitasi neuron motorik, dan jika eksitasi cukup kuat beberapa dari neuron motorik menghasilkan potensial aksi, yang berjalan sepanjang akson ketitik dimana mereka membuat kontak sinaptik eksitatori dengan sel otot. Sinyal eksitori memicu kontraksi sel otot, yang menyebabkan sudut sendi dalam lengan berubah menarik lengan menjauh dari api lilin.
Selain reflek tangan yang dengan spontan menjauh dari api lilin, keadaan ini juga mempengaruhi sel saraf optik. Ketika tangan kita tersentuh api lilin, maka tanpa sadar mata kita akan tertuju ke tangan. Dalam keadaan ini benda atau cahaya yang kita lihat akan jatuh pada retina mata. Pengolahan informasi visual akan dimulai dari retina itu sendiri. Dalam hal ini reflek kornea akan terjadi, dimana tanpa sadar kelopak mata akan berkedip yang diperoleh oleh stimulus dari kornea. Susunan neuron dalam retina, saraf optik dan kiasma optik, maka sisi kanan otak dapat menerima informasi sensoris mengenai benda dimedan visual kiri (warna hitam). Sementara sisi kiri otak menerima informasi dari medan visual kanan (warna kelabu). Masing-masing saraf optik mengandung sekitar sejuta akson yang bersinapsis dengan interneuron pada nukleas genikulata lateral.
Akson sel batang dan sel kerucut bersinopsis dengan sel yang disebut sel bipolar, yang selanjutnya bersinopsis dengan sel ganglion. Akson sel ganglion membentuk saraf optik yang menghantarkan sensasi dari mata ke otak. Saraf optik dari kedua mata bertemu pada kiasma optik (optic ciasma) didekat pusat dasar korteks serebral. Sebagian akson sel ganglion menuju kenukleus genikulata lateral (lateral geniculate nucleas) talamus. Neuron nukleus genikulata lateral terus kebelakang sampai ke korteks visual primer (primary visual cortex) dilobus occipitalis serebrum. Informasi pada medan visual diproyeksikan disepanjang neuron ke korteks visual sesuai posisinya pada retina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar